Extra Judicial Kiling Menjadi Sangat Jamak di Indonesia

Salah satu yang sejarah yang sangat menakutkan di Indonesia adalah lahirnya operasi penembak misterius (Petrus), pada masa itu siapa saja yang dianggap “preman” atau “penjahat” bisa ditembak mati seketika tanpa proses hukum.

Di curigai, tembak mati lalu mayatnya di pamerkan didepan umum. Banyak beranggapan, penembak misterius ini adalah teror rezim untuk melakukan pembungkaman dan membuat orang tidak ada yang orang berani.

Operasi penembak misterius (Petrus) itu adalah operasi penebaran ketakutan, bahkan Gusdur secara terang-terangan menyatakan bagaimana aparat negara secara terang-terangan menakut-nakuti rakyat.

dengan “psoudosains” tampak massif, dan betapa horornya gerhana matahari total yang terjadi 11 Juni 1983.

Gusdur adalah sosok cendikiawan intelektual yang berkharisma, pemberani dan mengetahui semua itu.

Disebut misterius karena memang benar-benar misterius, dalam artian tidak jelas, tidak diketahui siapa pelaku-pelakunya dan sampai sekarang tetap misterius. Misterius ini berawal dari peristiwa di Yogyakarta pada tahun 1983.

Juni sampai Juli 1983 adalah awal dan puncak dari penembakan misterius di Jawa, Kalimantan, Sumatera adalah peristiwa pertama. Pola teror ini berubah dalam bentuk lain termasuk faktor alam seperti gerhana matahari total tahun 2016 silam.

Semua di skenariokan sedemikian rupa untuk mendatangkan rasa ketakutan sebagai cara yang pling mudah untuk mengintimidasi. Peristiwa Petrus pada 1983 tempat tanggal 11 Juli 1983 sama dengan peristiwa tahun 2016 gerhana matahari total menjadi peristiwa yang fenomenal membuat peneliti asing berbondong-bondong mendatangi Indonesia.

Semua orang dalam keadaan ketakutan, sunyi dan senyap, pemerintah mengkondisikan lewat semua siaran yang dimiliki yang memberitahukan betapa bahayanya gerhana matahari total karena dapat menyebabkan siapa saja bakal menjadi buta.

Akibatnya semua orang masuk rumah, kunci jendela dan tiarap dibawah ranjang atau kursi. Isu itu berubah seketika menjadi seperti virus yang menakutkan dan pemerintah lah yang menyebabkan virus pseudoscience ini.

Apa hubungan antara penembak misterius dengan gerhana matahari total, secara kalender bulan dan tahun peristiwa itu memang terjadi dibulan yang sama Juni 1983, penembakan misterius dan teror kebutaan terus di gaunkan berulang-ulang membuat semua orang bungkam nyaris tidak ada yang berani buka suara.

Untungnya ada sosok Gusdur seorang cendikiawan kharismatik dan intelektual. Melalui tulisan di media Gusdur bersuara melalui tulisannya yang menyuarakan adanya pembantaian besar-besaran manusia tahun 1965.

Pada saat peristiwa penembakan misterius (Petrus) dan gerhana matahari total Gusdur juga menyatakan terkait penembakan misterius dan gerhana matahari bukan terjadi secara natural.

Dalam tulisannya di media, Gusdur memberi judul “Akhirnya Bara Kala Muncul Juga”. Lalu siapa Batara kala yang Gusdur maksud dalam tulisannya itu?

Gusdur secara jelas memberi pesan, ada kekuasaan atau monster yang meng-orkestrasi semua penebar teror untuk menakut-nakuti rakyat, bukan saja menciptakan ketakutan akan tetapi ada keuntungan besar yang didapatkan juga.

Ratusan manusia bahkan ribuan jiwa mati sia-sia diluar hukum tanpa ada proses lebih lanjut. Semua benar-benar misterius, karena teror ini belum akan berhenti, teror-teror kedepan masih akan terus diadakan.***