Kades Gembong Kec. Bojongsari Tak Cerminkan Seorang Pemimpin
Purbalingga, Trans-Cyber.id – Sosok seorang Kades yang seharusnya menjadi contoh tauladan bagi masyarakat, dalam hal perilaku serta perbuatan namun berbeda dengan Kades Gembong kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbingga Jawa Tengah, ia terkesan mempermainan serta merampas tanah warganya sendiri dengan dalil jual beli sebidang tanah warga Purwokerto. Hanya memberikan uang muka dan tidak pernah diselesaikan kekurangannya sampai kurun waktu 2 tahun berjalan pada tahun 2023.
Berawal bapak Satrio 63 tahun yang memiliki sebidang tanah yang berada di Rt 05 Rw 03 desa Gembong Kecamatan Bojongsari kabupaten Purbalingga Jawa Tengah yang akan dijual seluas 10 ubin pada tahun 2021
Disepakati Kades Gembong bapak Andres yang akan membeli tanah tersebut dengan harga Rp.100.000.000 (seratus juta rupiah) untuk luas tanah 10 ubin. Dan sepakat pak Kades memberikan uang sebagai tanda jadi kepada bapak Satrio sebesar Rp. 10.000.000 (Sepuluh Juta Rupiah) dan kekurangannya menyusul.
Seiring waktu berjalan sampai tahun 2023 belum ada penyelesaian ataupun pelunasan tanah tersebut.
Menurut Saudara Satrio sudah berulang kali meminta kekurangan uang tanah tersebut akan tetapi sampai 23 Mei 2023 tidak ada kepastian kapan akan diselesaikan oleh Kades Gembong.
“Saya sudah berulang kali meminta kekurangan uang tanah itu tapi sampai 23 Mei 2023 tidak ada kepastian kapan akan dilunasi” Jelasnya
Masih menurut narasumber karena sudah berulang kali menanyakan kekurangan uang tanah tersebut hanya sebatas janji janji saja. Lalu ia memberikan surat somasi pertama dan kedua akan tetapi tetap tidak diindahkan oleh sang Kades.
“Bahkan saya sudah memberikan surat somasi dua kali agar pak Kades membayar kekurangan uang dari hasil jual tanah itu, akan tetapi tidak diindahkan juga” Tambahnya
Pada saat media datang ke kantor desa Gembong ingin mengkonfirmasi kepada Pak Kades tidak di tempat.(Senin 22 Mei 2023)
Keesoknya hari kami datang kembali ke kantor Desa Gembong,saat media bertanya kepada perangkat desa Gembong tentang keberadaan pak Kades, jawabnya sedang keluar dari pagi dan tidak tahu kemana, karena pak Kades tidak berpesan kepada kami.(Selasa, 23 Mei 2023)
Kami berusaha berkomunikasi via whatap baik chatt ataupun telpon akan tetapi pak Kades tidak respon dan cenderung menghindar. (Selasa, 23 Mei 2023)
“Pak Kades tidak ditempat, keluar dari pagi dan tidak tahu kemana, karena beliau tidak titip pesan kepada kami” Jelasnya
Kepala desa seharusnya memberikan contoh kepada masyarakatnya yang baik baik dan sebagai pelayan masyarakat. Akan tetapi justru terkesan mempermainankan masyarakat. (Bersambung)
Warga Desa Turirejo Bahagian Sambut Normalisasi TPS Turirejo
Malang, Trans-Cyber.id – Pemerintah Desa bersama warga dan di bantu masyarakat Desa Turirejo, Kecamatan Lawang melaksanakan giat normalisasi TPS Sampah Turirejo.
Kegiatan ini bertujuan agar lahan tersebut digunakan sebagai lahan pertanian untuk program ketahanan pangan Desa Turirejo.
Tentunya dalam hal ini warga sekitar area TPS Sampah tersebut menyambut dengan antusias dan senang.
Seperti yang disampaikan Wahid selaku Ketua RW 3, Selasa (9/5) mengatakan,” Alhamdulillah sekarang sudah bersih, enak dilihat dan tidak ada sampah lagi di situ, jadi nyaman dan sehat saat berada disekitar area itu,” ucapnya.
Selain itu Rahmad Isnaini yang juga selaku Kepala Dusun saat berada di tempat yang sama menuturkan,” Saya ucapkan terimakasih kepada pihak pihak yang terlibat dan peduli pada kesempatan kali ini, tentunya kami sangat senang tidak ada lagi sekarang tumpukan sampah maupun pembakaran sampah lagi disini, Alhamdulillah semua warga juga mendukung pelaksanaan ini serta memahaminya bahwa semua ini membutuhkan proses dan tidak benar jika ada rumor bahwa warga Desa ada yang komplain mengenai program ini,” tuturnya.
Nampak bersih, asri disekitar area TPS tersebut setelah disulap beberapa petugas DLH Kabupaten Malang menggunakan alat berat dan armada angkutnya yang dibantu warga sekitar. (So)
NU Peduli, JPZISNU Beres Purwokerto Barat Kembali Salurkan Bantuan Kesehatan di Karanggude dan Rejasari
BANYUMAS, Trans-Cyber.id- Para dermawan, munfiq, donatur, simpatisan gerakan Koin NU, kembali salurkan bantuan dana kesehatan melalui Jaringan Pengelola Zakat Infaq dan Shadaqah (JPZIS) Nahdlatul Ulama (NU) Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh(LAZISNU) Care-LAZISNU Berkah Remen Silaturrahmi (BERES) Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas kembali menyalurkan bantuan kesehatan kepada penerima manfaat di Desa Karanggude Kec Karanglewas dan Kelurahan Rejasari Kec Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas
Program bantuan kesehatan ini merupakan bentuk kepedulian JPZIS NU Care-LAZISNU Beres Purwokerto Barat dalam rangka membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan biaya operasional pada saat ikhtiar medis terkait dengan kesehatan.
Penerima manfaat dalam kegiatan ini adalah Si Mbah Kayim Muhdori sakit usia lanjut sejak bulan ramadhan 1.444 H, warga Kelurahan Rejasari Kec Purwokerto Barat dan Rustam sakit komplikasi dan kanker usus stadium 4, warga Desa Karanggude Kulon Kecamatan Karanglewas Kab Banyumas.
Adapun Penyerahan bantuan berupa uang tunai, diserahkan oleh Ketua JPZISNU Beres, Ustadz Daryanto serta didampingi Sekretaris Asron, Bendahara Sri Wakhyuni, petugas lapangan Rois Mustholih, Asma Asiyah, Nur Khasanah, dan diterima langsung oleh Suwi istri Rustam didampingi putra kandung Aminudin di rumahnya di Karanggude Kulon, dan juga diterima oleh Si Mbah Putri Kayim Muhdori di rumahnya di Rejasari.
“Penyaluran Bantuan ini merupakan rutinitas realisasi dari salah satu empat pilar program LAZISNU yang mana salah satunya adalah pilar kesehatan”, jelas Ustadz Daryanto.
Sementara penerima manfaat Rustam dan Si Mbah Kayim Muhdori, mengucapkan banyak terima kasih atas silaturrahminya, atas bantuanya, dan sangat bermanfaat, bantuan tersebut akan dipergunakan untuk biaya kontrol dan terapi.
“Saya doakan semoga tim JPZISNU Beres dan para munfiq donaturnya, panjang umur yang sehat wal’afiat berkah bermanfaat, rejekinya lancar dan halal, semua sedekahnya, semua aktifitasnya mendapatkan ridlo Allah SWT”, ungkap Rustam dan Kayim Muhdori.
Semoga ke depan akan lebih banyak lagi masyarakat yang simpati, tertarik, dan lebih peduli untuk ikut menyisihkan sebagian rejekinya, walau hanya uang receh, uang kencleng, uang koin, setiap pagi disedekahkan melalui gerakan koin NU yang tanpa harus keluar rumah, semua akan dilayani, dikelola oleh tim JPZISNU Beres,
Sehingga dapat menopang program-program LAZISNU yang lainya seperti bantuan pendidikan, kesehatan, pengembangan ekonomi, kebencanaan, dan Sosial Keagamaan. Progran Koin NU ini juga manfaatnya kembali kepada masyarakat dan bisa dinikmati oleh masyarakat yang membutuhkan”, pungkas Ustadz Daryanto. (Djarmanto-YF2DOI)
Wakil Bupati H. Sadewo, Hadiri Halal Bi Halal Kepala Desa, MUI dan Forkopimcam Kecamatan Kedungbanteng
BANYUMAS, Trans-Cyber.id – Wakil Bupati Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, H. Sadewo Tri Lastiono hadiri Kegiatan Silaturahmi dan Halal Bihalal Persatuan Kepala Desa, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Forkompimcam Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, Selasa (02/05/2023).
Acara yang diselenggarakan oleh persatuan kepala desa se-Kecamatan Kedungbanteng, bersama MUI dan Forkopimcam Kedungbanteng, mengangkat tema “Taburkan Maaf, Sucikan Hati, dalam Indahnya Silaturrahmi”, digelar di pendopo balai desa Dawuhan Kulon kec Kedungbanteng kab Banyumas tersebut, turut dihadiri oleh Camat Sutarno, Ketua MUI, Kepala Desa Se Kec Kedungbanteng, LPMK, PKK, Dawis, Muslimat, Fatayat, Ansor, Banser, Pemuda Pancasila, kepala sekolah negeri dan swasta setempat, para alim ulama, takmir masjid dan mushola serta tamu undangan lainnya.
Mengawali sambutannya, kepala desa Dawuhan Kulon Mahbub kamal, sebagai wakil dari kepala desa se-kecamatan kedungbanteng, mengatakan bahwa momentum silaturahmi dan halal bihalal ini dapat kita jadikan sebagai sarana dalam melakukan penilaian kembali atas apa yang telah kita perbuat dimasa yang lalu dengan tidak kita ulang kesalahan-kesalahan tersebut dimasa yang akan datang. katanya.
“Saya menginginkan lebaran idul fitri jangan setahun sekali, tapi setiap bulan, karena di idul fitri semua orang tanpa kecuali berlomba-lomba mengakui kesalahanya dan semangat untuk meminta maaf”, ungkap Mahbub.
Ia juga sampaikan bahwa, kita seluruh kepala desa se-Kecamatan Kedungbanteng dan jajaranya, bersama-sama MUI, Forkompimcam, dan seluruh elemen masyarakat, ormas, tokoh masyarakat dan tokoh agama terus menjaga persatuan dan kesatuan warga masyarakat se-kecamatan kedungbanteng.
“Pemberdayaan umat dan persatuan umat, agar kita kuat, karena mukimin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintain oleh Allah SWT dari pada mukmin yang lemah, dan moment ini kita bisa evaluasi, intropeksi, saling mendo’akan, bermaaf-maafan, menguatkan ikatan tali silaturrahmi dan inten berkomunikasi, halal bihalal itu sendiri merupakan salah satu tradisi yang berkembang di kalangan masyarakat islam Indonesia termasuk di Kecamatan Kedungbanteng”. tuturnya
Dalam kesempatan itu, wakil Bupati H. Sadewo Tri Lastiono, didampingi Camat Sutarno dalam sambutanya sampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada panitia penyelenggara, kita harus terus menjaga hablumminallah (hubungan baik dengan Allah Swt) dan hablumminannas (hubungan baik dengan sesama manusia), kata Sadewo.
“Mengutip salah satu pesan dari orangtua kandung saya, saat itu orangtua menasehati saya, sebaik apapun hubunganya manusia dengan Allah Swt, tapi kalo hugungan dengan sesama manusia tidak baik, maka tidak akan masuk surga, halal bi halal ini merupakan sarana paling tepat dan efisien untuk saling memaafkan, mempererat persaudaraan dan mempererat persatuan dan kesatuan”, tegasnya.
Halal bi Halal ini berjalan lancar, sukses dan hikmad, ditutup dengan mauidhotul hasanah dan do’a sapu jagat oleh Atiq Nur Robbani (Nunung) pengasuh pondok pesantren An Nur Kedunglemah Desa Kedungbanteng Kecamatan Kedungbanteng, dengan memberi motovasi semua yang hadir dan mengisahkan teladan para nabi dan kiai yang selalu bertaqwa, menedekatkan diri kepada Allah Swt, dengan disiplin waktu sholat, rajin mengaji Al-Qur’an, rajin bersedakah, berinfaq diwaktu kaya ataun miskin, mampu menahan emosi, rajin memaafkan kesalahan sesama dan memohon ampunan kepada Allah SWT, Aamiin. (Djarmanto-YF2DOI)
H. Ibnu Asaddudin Pulang Kampung Halaman, Jabat Kepala Kemenag Banyumas
BANYUMAS, Trans-Cyber.id – H. Ibnu Asaddudin, secara resmi dilantik dan diambil sumpah jabatan sebagai Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Banyumas menggantikan H. Aziz Muslim. Selasa (05/02/2023), di Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa tengah. Sebelumnya, H. Ibnu Asaddudin menjabat sebagai Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kebumen.
Setelah resmi dilantik, H. Ibnu Asaddudin, wawancara oleh awak media secara ekslusif, menyampaikan dan menyatakan siap melanjutkan program program yang sudah ada untuk meningkatkan profesional pelayanan terhadap masyarakat Banyumas, dengan 3 Komitmen menuju band joss Banyumas (BJB), kata H. Ibnu Asaddudin
Selanjutnya H. Ibnu Asaddudin secara rinci menjelasakan Komitmen Kebersamaan, komitmen berprestasi dan komitmen menjadi yang terbaik dimulai dengan didengungkan di seantero Kemenag Banyumas.
Komitmen kebersamaan rasa begitu penting dalam sebuah organisasi, memiliki makna sebuah ikatan yang terbentuk dari asas kekeluargaan / persaudaraan, ada 4 unsur yang harus di ciptakan dan dijaga oleh setiap keluarga Kemenag Banyumas :
Satu visi sehati dan sepikir, karena terdapat banyak pendapat yang berbeda. Satu kepala satu ide, seribu kepala seribu ide. jika ingin membuat suatu kelompok yang kuat nan solid maka selayaknya kepentingan bersama lebih di prioritaskan dari kepentingan pribadi, tinggalkan perbedaan dan galang rasa persamaan akan mengantar suatu organisasi ketitik kesuksesan dapat berjalan dengan lancar.
Tidak egois, jika sifat ini ada dalam sebuah organisasi bisa dipastikan organisasi tersebut hanya punya program tapi tidak ada kegiatan alias jalan di tempat. Jika ingin memiliki organisasi yang solid maka wajib hukumnya untuk belajar menurunkan ego demi kepentingan bersama.
Kerendahan hati, organisasi akan memiliki anggota yang hegemoni (campuran). Kerendahan hati akan menghindarkan kita dari rasa benci, iri hati dan timbulnya kelompol yang terkotak kotak.
Kerelaan berkorban, setiap individu dalam sebuah organisasi akan memiliki sumbangsih yang berbeda beda. Perbedaan sumbangsih jangan sampai membuat gesekan negatif yang bisa merambat pada perpecahan. Jika setiap individu dalam sebuag organisasi dapat memahami dan terus belajar untuk memenuhi kriteria 4 unsur diatas maka lambat laun organisasi yang dikembangkan akan menjadi semakin kuat dan solid.
Kesadaran diri untuk menjadi insan yang lebih baik dan bertumbuh akan sangat membantu proses perubahan.
Komitmen berprestasi, adalah bentuk pencapaian maksimal, tentu tidak terlepas dari yang namanya “Proses”. Hasil yang baik, karena didapatkan dari perjuangan proses tidaklah mudah.
Berprestasilah sesuai dengan passion kamu”, seseorang yang mampu berprestasi karena memperjuangkan proses dengan passion-nya, itu hal yang biasa, sudah banyak terjadi, Tetapi seseorang yang berani mengambil pilihan untuk “out of comfort zone” lalu ia mau belajar melawan diri sendiri dan melewati serta menikmati prosesnya, itu yang saya namakan berprestasi istimewa.
Apabila banyak berprestasi lalu mempublikasikan kebanggaannya di media sosial, bukan berarti pamer ataupun sombong, tapi niatnya untuk menginspirasi banyak orang yang melihat prestasi kita di media sosial”.
Berprestasi menjadi semakin berat bebannya jika banyak dipuja puji oleh banyak orang. Atau justru semakin dipuji, ia semakin bersemangat untuk berprestasi, merasa malu, jika prestasi saya diketahui oleh banyak orang, tetapi prestasi saya tersebut tidak sama sekali menguntungkan umat. Sedih rasanya, jika berhasil mendapatkan prestasi juara 1 ataupun 2, tapi belum mampu bermanfaat untuk orang banyak. Hey kamu, coba pikirkan ini. Prestasi kamu yang sebanyak itu sudah dirasakan oleh umat belum?, berprestasi berarti kita membangkitkan yang namanya Aura Kompetisi. Bukan berarti sikut-sikutan sama lawan atau mencari musuh, adalah membuat diri kita tidak nyaman apabila diri ini hanya diam menjadi penonton saja. Mau menjadi penonton saja?, nggak kan. Makanya berprestasilah. Memang hidup gak usahlah neko-neko, cukup jalani hidup, yang penting beres. Eits bukan itu! Kita harus punya aura itu biar hidup semakin bersemangat dan ada dinamikanya. Yuk jadilah orang berprestasi.
Komitmen jadi yang terbaik. Jadilah yang terbaik di mana pun berada. Berikan yang terbaik yang kamu bisa berikan. Sifat seseorang merupakan suatu bentuk tidak nyata dari kehidupan. Mengapa diam saja ketika Anda memiliki kemampuan yang luar biasa sehingga dapat membuat dunia tercengang? Jangan diam saja. Meskipun menjadi yang terbaik membutuhkan waktu yang cukup lama, dan juga membutuhkan kebulatan tekad dan latihan, namun menjadi yang terbaik merupakan perasaan yang tidak ada bandingannya. Jadilah ASN Yang digdaya, yaitu siap dipanggil negara kapan saja, siap menjadi apa saja, tidak boleh meninggalkan jati diri Kementrian Agama.
‘’Kita semua senang bila punya sahabat yang bisa melahirkan ide, tidak usah berpikir salah benar, tapi teruslah berkembang sehingga akan mekar merekah menuju prestasi dan mampu mewujudkan Kankemenag Banyumas menjadi yang terbaik,’’ tandas H. Ibnu Asaddudin. (Djarmanto-YF2DOI)
100 Ribu Buruh KBPSI Sambut Mayday Dengan Menjaga Kondusifitas Pelabuhan
JAKARTA, Trans-Cyber.id – Mayday menjadi momen penting bagi pekerja buruh, seperti dimomen biasa Buruh MayDay akan melaksanakan evaluasi kegiatan dalam berbagai bentuk kegiatan termasuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah.
Selain evaluasi, MayDay bagi pekerja buruh juga dimaknai sebagai perjuangan dalam berbagai hal diantaranya hak-hak pekerja dan kesejahteraan para buruh.
Apalagi akhir-akhir ini undang-undang perburuhan sedang menjadi perhatian khusus para pekerja yang menurut banyak para pekerja belum memenuhi rasa keadilan.
Walaupun telah menetapkan hak-hak pekerja tetapi dalam praktek dilapangan masih jauh dari harapan, dimana rata-rata pekerja pelabuhan secara khusus tenaga kerja bongkar muat pelabuhan belum mendapatkan hak-haknya.
TKBM salah satu wadah pekerja buruh pelabuhan yang rata-rata belum memiliki status atau kedudukan sebagai pekerjaan sesuai undang-undang, merupakan hal yang harus diperjuangkan termasuk hak-hak buruh lainnya.
Untuk memperingati MayDay (hari buruh-red) tahun ini tepatnya pada tanggal 1 Mei 2023, dikabarkan elemen buruh yang tergabung dalam Konfederasi Buruh Pelabuhan se- Indonesia (KBPSI) akan diperingatkan dengan cara yang berbeda yaitu dengan tetap menjaga kondusifitas pelabuhan.
Para pekerja fokus pada pelaksanaan evaluasi dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas pekerja dengan merujuk pada indikator tingkat kesejahteraan pekerja buruh.
Diharapkan peningkatan kerja dan peningkatan kesejahteraan buruh dapat mengalami peningkatan dan secara berkelanjutan dapat di tingkatkan menjadi pekerja buruh pelabuhan yang berstandar internasional .
Pelaksanaan Mayday nanti Buruh Pelabuhan lebih memilih melakukan upaya konsolidasi dan evaluasi di berbagai daerah.
Demikian disampaikan Daeng Hans selaku inisiator Konsolidasi Buruh Pelabuhan dan Presidium Konfederasi Buruh Pelabuhan se Indonesia.
Sebagai informasi, perlu diketahui bahwa Indonesia mempunyai ribuan pelabuhan ditambah ratusan pelabuhan khusus termasuk beberapa pelabuhan yang baru.
Untuk mengoperasikannya disana terdapat ratusan ribu bahkan jutaan orang atau buruh pekerja pelabuhan yang didalamnya juga elemen pekerja buruh pelabuhan .
Seluruh elemen pekerja buruh ini harus diperjuangkan untuk mendapatkan hak-hak, dan kesejahteraannya. Pada MayDay tahun ini KPBSI fokus untuk terus mendorong pningkatan kemampuan pekerja, keselamatan dan hak-hak lainnya demi terwujudnya kesejahteraan pekerja buruh pelabuhan. Tutupnya.
JPZISNU Beres Merawat Tradisi, Jaga Hubungan Struktural dan Kultural, Dengan Silaturrahmi Sowan Para Kiai Sepuh
BANYUMAS, Trans-Cyber.id – Banyak agenda penting dilakukan Pengurus Harian (PH) dan Petugas Lapangan (PL) Jaring Pengelola Zakat, Infak, Sedekah Nahdlatul Ulama (JPZIS) NU Care-LAZISNU Berkah Remen Silaturrahmi (BERES) Purwokerto Barat, Banyumas, Jawa
Tengah pada momen Idul Fitri, tradisi berkunjung, sowan silaturrahmi halal bihalal sungkeman mulai berkunjung ke sanak family sampai sowan ke para kiai dan ulama alim, yang ada di wilayah Purwokerto Barat khususnya dan wilayah Kabupaten Banyumas pada umumnyaHal itu diwujudkan, dalam akhir minggu pertama syawal, PH PL JPZISNU Beres halalbihalal ke sejumlah kiai, ulama alim dan sepuh di Purwokerto Barat seperti, KH Zainurrokhman Rohily RH Al Hafidz yang usianya kini 85 tahun lebih, Drs. KH. Mughni Labib, M.SI., KH. M. Ali Sodikin, Kiai Ahmad Mustofa, Selain itu, rombongan juga berkunjung sejumlah pengusaha muda, para aktivis seni budaya dan media serta tokoh penting lainnya yang dimulai dari tanggal 6 Syawal 1.444 Hijriah, (27/04/2023).
Ketua JPZISNU Beres, Ustadz Daryanto menyampaikan silaturahim dilakukan sebagai upaya merawat tradisi dan menjaga hubungan emosional struktural dan kultural dengan para ulama sepuh tersebut. Para ulama sepuh telah banyak berjasa besar bagi bangsa Indonesia umumnya dan perjalanan JPZISNU Beres dalam berhikmad kepada NU, katanya.
Selamat Hari Raya Idul Fitri “Minal Aidin Wal Faidzin mohon maaf lahir dan bathin teriring doa Taqobballahuminna wa minkum, taqobbal ya Kariim”. kata doa pembuka Ustadz Daryanto., disetiap silaturrahmi hari ini.
“Silaturahmi seperti ini patut dilestarikan dan harus dijaga oleh semua elemen masyarakat. Ini salah satu bentuk tawaduk kami serta menjadi budaya positif untuk menghargai jasa para kiai,” tutur Ustadz Daryanto saat berkunjung di kediaman Si Mbah KH Zainurrokhman Rohily RH Al Hafidz, Drs. KH. Mughni Labib, M.SI., dan kediaman Si Mbah KH. M. Ali Sodikin.
Menurut Drs. KH. Mughni Labib, M.SI., juga kesepuhan pemerhati JPZISNU Beres, banyak hal positif yang didapat dari silaturahmi seperti, keteladan dan nasihat didapatkan juga jadi amaliah ibadah bersama, katanya”Saya doakan semoga semua aktifitas JPZISNU Beres senantiasa mendapatkan ridlo Allah SWT, dan menjadi jihadnya panjenengan semua dengan pahala yang melebihi pahala soleh dan solehah, bahagia selamat dunia akhirat, aamiin”, doanya Drs. KH. Mughni Labib, M.SI.,Dikesempatan itu Menurut Si Mbah KH. M. Ali Sodikin, menambahkan, generasi sekarang sudah sepatutnya menghormati dan menghargai jasa ulama alim.
Mereka merupakan orang tua sekaligus guru. Menurutnya, orang besar adalah orang yang menghargai jasa para kiai dan jasa para ulama alim.”Ini tradisi bagus yang harus dikembangkan serta dijaga oleh generasi muda, jadilah pemaaf dan anjurkanlah sesama untuk terus berbuat baik, bekerjasama, tolong menolong dalam kebaikan, saling bersilaturrahmi dan mendo’akan, saling menyemangati untuk terus berhikmad kepada NU walau melalui aktifitas JPZISNU Beres,” ungkap Si Mbah KH. M. Ali SodikinSebelumnya Si Mbah KH Zainurrokhman Rohily RH Al Hafidz, menegaskan silaturahim ke Kiai, ke ulama alim, bentuk sikap tawaduk kepada ulama.
Kegiatan bagus, kegiatan mulia dan kegiatan positif seperti ini harus dijunjung tinggi, harus dijaga dan dirawat, jangan pernah bosan apalagi berhenti bersilaturrahmi, katanya”Mengingkari proses seperti ini, mengakibatkan berkurangnya sikap tawaduk kepada ulama, dan bisa hilangannya jejak sejarah. Padahal sikap tawaduk kepada ulama dan jejak sejarah memiliki nilai penting yang harus dilestarikan, tradisi sowan silaturahmi halal bi halal sungkeman juga merupakan budaya asli Indonesia tak hanya sekadar silaturahim dan saling memaafkan.” pungkas Si Mbah KH Zainurrokhman Rohily RH Al Hafidz.
Berita Tentara Bayaran di Papua Hebohkan Warga Net..
PAPUA, Trans-Cyber.id -Ditengah-tengah situasi dan kondisi Papua yang sedang memanas, secara tiba-tiba Viral di media sosial tentara bayaran di Papua.
Berbagai pemberitaan menulis yang disebut-sebut tentara bayaran itu hanya menjaga pasilitas aset perusahaan besar milik Amerika Serikat.
Berikut komentar Netizen yang dilansir dari SUMEKS.CO lewat akun TikTok @kevin menyebut mereka dengan nama security.
Akun @indra: “Biasanya orang freeport bilang mereka itu security bukan PMC”.
Sebelumnya pria pemilik akun @kevin ini membahas soal tentara bayaran di Papua.
Namun komentar netizen jadi kemana-mana.
Nah, menurut @kevin, biasanya PMC itu adalah mantan tentara elite Amerika: Navy Seal dan Delta Force.
Lewat akun TikTok @kevin mengutarakan tentara bayaran itu disebut dengan singkatan PMC.
Pembahasan Kevin ini bermula dari pertanyaan follower-nya. “Apa benar ada PMC atau Private Military Company di Papua?”
“PMC adalah perusahaan swasta yang menyewakan jasa militer,” jelasnya.
Biasanya PMC berisikan mantan anggota militer, dari US Navi Seal atau US Delta dll.
Yang gampangnya mereka itu biasa kita sebut tentara bayaran.
Nah PMC ini pernah ketangkap media, kalau mereka itu ada di area freport Papua.
Karena biasanya Amerika itu akan selalu menyewa PMC di wilayah aset perusaan besar mereka, untuk tujuan security ganda..
Contoh lainnya Amerika juga pernah menyewa jasa PMC di area perusahaan minyak mereka di Irak,
Namun keberadaan PMC di wilayah Frefoort tetap dijaga TNI dan Polri untuk mematuhi peraturan perundangan negara, termasuk dari izin penggunaan senjata apinya.
Tanggapan netizen terhadap konten Kevin ini pun beragam
@Rhio rockmen mengaku perna melihat PMC itu, “pernah masuk ke freeport …liat mereja..gue kira FBI,” tulisnya.
Akun @cash flow mengaku heran: “yg anehnya mereka nggak pernah diserang setahu saya,” tulisnya.
Akun @iqqia membenarkan bahwa, kalo freeport mah gak heran yang jaga pasti ex-delta”.
Akun @AIYAZ azka: semoga Wagner grup tiba di Indonesia.
Akun @Petrus: “Kawan saya dulu dinas di Papua, PMC-nya dari ex delta sama gree baret”.
Akun @user2509552250082: “tahun 2014 pernah ada di beritasatu 1 tentara bayaran asal australia jadi milisi OPM”.
KBPSI Tidak Dukung Calon dan Parpol, Fokus Berjuang Untuk Kesejahteraan
Jakarta, Trans-Cyber.id – Usung mengusung Capres menjadi topik politik yang masih panas hari-hari ini. Ketua-ketua Parpol sibuk melakukan loby-loby politik untuk mencari sosok capres dan koalisi partai.
Berbeda dengan Konfederasi Buruh Pelabuhan Seluruh Indonesia (KBPSI) yang sibuk melakukan pertemuan-pertemuan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan buruh.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah intens melakukan pertemuan-pertemuan di berbagai daerah untuk menyiapkan wadah bersama yang lebih besar.
Cara-cara itu diyakini dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja Pelabuhan Se Indonesia.
Apalagi selama ini diketahui Konfederasi para Buruh Pelabuhan se-Indonesia masih berpencar di berbagai serikat dan belum terkoordinasi dengan baik.
Untuk itu Konfederasi Buruh Pelabuhan Se- Indonesia (KBPSI) mengajak semua elemen buruh pelabuhan untuk kompak dalam menyikapi keadaan iklim politik tahun ini.
Kedepan Konfederasi Buruh Pelabuhan Se- Indonesia (KBPSI) rencananya akan mendeklarasikan dan menyampaikan kikap pernyataan terhadap situasi politik yang kedepan semakin memanas.
Untuk saat ini Konfederasi Buruh Pelabuhan Se- Indonesia (KBPSI) tidak akan turut serta mendukung capres manapun atau Parpol manapun.
Pilihan itu dilakukan demi menjaga kondusifitas Pekerja dan Buruh khususnya Buruh Pelabuhan Se Indonesia
Kami tidak akan melakukan dukungan ke calon dan partai politik manapun, siapapun yang akan dipilih dan terpilih merupakan pilihan rakyat, buruh pelabuhan hanya mendukung serta menjaga kestabilan bangsa, demikian KBPSI dalam keterangan persnya.
Lebih lanjut KBPSI berharap calon presiden yang akan ikut dalam pilpres 2024 membawa kebaikan, kesejahteraan lebih baik pada buruh.
Demikian disampaikan Daeng Hans inisiator pendiri Konfederasi Buruh Pelabuhan Se Indonesia.
Daeng Hans menambahkan, tantangan buruh pelabuhan kedepan adalah mempersiapkan diri menjadi pekerja pelabuhan yang lebih profesional untuk menyongsong era digitalisasi pelabuhan sebagai cara dan upaya untuk mendapat upah yang layak. Tutupnya. (Surya)
Pimpinan Gerja Papua Desak Jokowi Hentikan Operasi Militer
JAYAPURA, Trans-Cyber.id – Pimpinan lintas denominasi gereja di Tanah Papua meminta Presiden Joko Widodo hentikan operasi militer di tanah Papua.Dengan mengedepankan pendekatan kemanusiaan dan membuka ruang dialog konflik di seluruh tanah Papua dapat diselesaikan secara damai tanpa senjata atau mengorbankan nyawa termasuk dalam upaya pembebasan Pilot Selandia Baru, Kapt. Philip Mark Mehrtens.
Seruan itu datang dari pimpinan Gereja Katolik Keuskupan Jayapura, (Mgr. Yanuarius You), Presiden GIDI (Pdt. Dorman Wandikbo), Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua (Pdt. DR. Socratez Sofyan Yoman), Ketua Sinode Kingmi di Tanah Papua (Pdt. Tilas Mom), Ketua Sinode GKI di Tanah Papua (Pdt. Andrikus Mofu), dan Moderator Dewan Gereja Papua (Pdt. DR. Benny Giay).
“Terkait suasana di Papua ini, kami tidak menghendaki korban nyawa secara sia-sia baik dari masyarakat sipil maupun TNI, oleh karenanya dengan hormat kami minta Joko Widodo selaku Presiden Republik Indonesia sekaligus sebagai panglima tertinggi, supaya menghentikan operasi militer di seluruh tanah Papua, semua pasukan militer ditarik dan mengedepankan upaya-upaya dialog atau pendekatan kemanusiaan,” kata Mgr. Yanuarius You di Keuskupan Jaya Pura dalam jumpa pers di Kota Jayapura, Rabu (26/4/2023).
Uskup yang akrab disapa Yan itu mengatakan bahwa pendekatan militer tidak dapat menyelesaikan masalah di tanah Papua.
“Kita melihat, operasi militer tidak dapat menyelesaikan konflik di tanah Papua, melainkan hanya akan memakan korban jiwa, apalagi sampai bom dijatuhkan. Oleh karena itu, sekali lagi kami minta agar presiden Joko Widodo sebagai panglima tertinggi segera perintahkan Panglima TNI agar semua militer yang ada di Papua segera tarik. Kalau tidak konflik Papua akan berkepanjangan dan menjadi perhatian masyarakat internasional,” terang Uskup Yan.
Catatan Kekerasan dan Korban Konflik Papua Tahun 2018 hingga 2022 Amnesty International Indonesia mencatat setidaknya terdapat 91 kasus kekerasan dan pembunuhan yang melibatkan aparat TNI, Polri, petugas lembaga pemasyarakatan, dan kelompok pro-kemerdekaan Papua.Peristiwa ini telah menewaskann setidaknya 177 warga sipil, 44 orang anggota TNI-Polri dan 21 orang kelompok pro-kemerdekaan meninggal dunia secara sia-sia.
Tahun 2010 hingga 2012 Institute for Policy Analysis and Conflict Studies (IPAC) juga menunjukkan terjadinya peningkatan kekerasan dalam bentuk pemberontakan ditanah Papua hingga melebihi 80 kasus.
Insiden kekerasan dalam bentuk pemberontakan ini telah menewaskan sedikitnya 320 jiwa, yang korbannya sebagian besar warga sipil (178 orang), 92 orang dari pasukan keamanan, dan 50 orang dari kelompok bersenjata. 98 persen kematian (316 jiwa) terjadi di Provinsi Papua.
Menurut Riset dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) kekerasan di Papua, empat kali lebih besar daripada rata-rata kekerasan nasional salah satu penyebabnya dikatakan Papua memiliki ratio pasukan keamanan per penduduk tertinggi dibandingkan provinsi lain.
“Jumlah pasukan keamanan seharusnya berbanding lurus dengan situasi dan kondisi keamanan di daerah tersebut, tetapi situasi justru menunjukkan sebaliknya,” kata Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid,
Dilansir Kompas.id.Pembebasan Pilot Susi AirTerkait upaya pembebasan Pilot Susi Air, Kapt. Philip Mark Mehrtens, pimpinan gereja di Papua mengusulkan agar Presiden Jokowi dapat menunjuk utusan khusus.
“Sebaiknya Presiden (Joko Widodo) menunjuk tim negosiator atau special envoy (utusan khusus) yang dapat berkomunikasi dengan berbagai pihak terutama TPNPB dan pemerintah Indonesia, contoh seperti penyelesaian GAM Aceh 15 Agustus 2005. Hal itu juga dapat dilakukan di Papua,” kata Presiden PGBWP, Pdt. DR. Socratez Sofyan Yoman.
Tak hanya utusan khusus, menurut Pdt. Yoman, “alternatif lain juga dapat digunakan seperti melalui pendekatan gereja”, kata Pemimpin Gereja Baptis Papua itu.Sejalan dengan pendapat Mgr. Yanuarius You Keuskupan Jaya Pura, Pdt Yoman juga mendesak agar pasukan militer di Papua ditarik.
“Kami minta Presiden agar menarik semua pasukan (militer) yang ada di Nduga, wilayah itu disterilkan, dan memberikan ruang bagi pimpinan gereja-gereja untuk melakukan pendekatan-pendekatan keberbagai pihak tanpa terkecuali terhadap Egianus Kogoya,” imbaunya.
Presiden GIDI Pdt. Dorman Wandikbo berharap Presiden Joko Widodo mengedepankan keselamatan rakyat Papua daripada operasi militer di”Di sejumlah daerah konflik, masyarakat sipil baik orang asli Papua maupun non-papua dalam keadaan terancam keselamatannya termasuk tidak mendapatkan akses terhadap pelayanan dasar seperti rumah, layanan kesehatan, sekolah, gereja dan kebutuhan pokok lainya” kata Pdt. Dorman.
Pdt Wandikbo melanjutkan, “Kami tidak mau ada konflik di Papua dan hari ini lebih banyak pasukan (militer) non-organik di Paniai, Dogiyai, Deiyai, Intan Jaya dan Nduga dari tahun 2018 lalu di Nduga.Anak-anak tidak bisa sekolah, karena sekolah dan puskesmas dipakai militer. Rumah pastori, gereja mereka (militer) pakai jadi orang Papua tidak bisa tinggal di rumah, tidak ada tempat pengobatan, semua (mengungsi) di luar, di hutan,” katanya.
Sementara itu Moderator Dewan Gereja Papua, Pdt. DR. Benny Giay berharap penyelesaian konflik di Papua dapat diselesaikan tanpa senjata seperti pernyataan Presiden Jokowi di depan publik beberapa kali.
“Ini semacam kegelisahan kami sebagai pimpinan gereja yang mengikuti dinamika perkembangan situasi di Papua sejak Agustus 2019, jadi kami berharap Bapak Presiden Jokowi dan kabinetnya bisa melihat surat ini sebagai salah satu langkah lain yang manusiawi mengedepankan dialog.
Toh presiden sendiri dalam pidatonya tanggal 15 Juni 2021 bicara tentang penyelesaian masalah Papua tanpa senjata. Atau sebelumya pada 30 September 2019 beliau sudah bicara menunjukkan niatnya untuk bertemu dengan kelompok–istilah yang dia pakai adalah separatis (TPNPB OPM),” kata Pdt. Giay
Pelaku Utama Tindak Pidana Bebas, Yang Membantu Melakukan di Vonis Pengadilan
Oleh : Edward Sihotang, SH Advokat/ Konsultan Hukum
( Whatapps: 0813-8236-6695)
Suatu Tinjauan Hukum Berdasarkan Pasal 55 ayat (1) Jo. Pasal 20 UU Nomor 1 Tahun 2023 Tentang KUHP
Pembuat (Dader) menurut pasal 55 KUHP, terdiri dari :
Pelaku (Pleger) Yang menyuruh melakukan (doenpleger) Yang ikut serta (medepleger) Penganjur (Uitlokker)
Tulisan ini hanya terbatas pada Pembuat (Pleger) dan Pelaku Turut Serta Menurut pasal 55 KUHP, Jo. UU Nomor 1 Tahun 2023 Pasal 20
Pembuat (Dader), Pelaku (Pleger)
Pelaku merupakan orang yang melakukan sendiri perbuatan yang memenuhi rumusan delik dan dipandang paling bertanggung jawab atas kejahatan.
Dalam bahasa sehari-hari kita sering mendengar bahwa yang dimaksud dengan pelaku adalah orang yang melakukan suatu tindakan.
Dalam pasal pembahasan hukum pidana, istilah pelaku selalu dikaitkan dengan unsur-unsur dari suatu tindak pidana.
Menurut ilmu hukum pidana yang dimaksud dengan pelaku merupakan orang yang telah mewujudkan atau memenuhi semua unsur-unsur dari suatu tindak pidana sebagaimana unsur-unsur yang diatur dalam Undang-Undang.
Tindak Pidana Turut Serta (Medepleger)
Apa yang dimaksud dengan “turut serta (Medepleger) “
Perbuatan atau melakukan tindak pidana “Turut Serta (Medepleger) ” adalah mereka yang bekerja sama secara sadar dan bersama-sama secara fisik melakukan tindak pidana.
Dalam prakteknya tidak semua orang yang ikut serta melakukan tindak pidana harus memenuhi semua unsur tindak pidana walaupun semua diancam dengan pidana yang sama.
Akan tetapi tindak pidana “turut serta (Medepleger)” merupakan perbuatan masing-masing orang yang turut serta melakukan tindak pidana yang harus dilihat sebagai satu kesatuan.
Pendapat Hukum
Menurut pendapat R. Soesilo dalam bukunya berjudul Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal menjelaskan bahwa :
Yang dimaksud dengan “orang yang ikut melakukan” ( medepleger ).
“Turut melakukan” atau “secara bersama-sama melakukan” setidak-tidaknya harus ada dua orang yaitu;
orang yang melakukan (pleger) dan
orang yang ikut melakukan (mendpleger) peristiwa pidana.
Di sini dipastikan bahwa kedua orang itu sedikit-dikitnya semua melakukan perbuatan dengan kata lain melakukan peristiwa tindak pidana itu.
Yang artinya tidak boleh hanya melakukan perbuatan persiapan saja atau perbuatan yang sifatnya hanya membantu.
Sebab kalau demikian, orang yang ikut melakukan” atau “secara bersama-sama melakukan” atau membantu itu tidak termasuk dalam masuk “ medepleger ” akan tetapi dihukum sebagai “membantu melakukan” (medeplichtige).
R. Soesilo menjelaskan bahwa orang “membantu melakukan” jika ia dengan sengaja memberikan bantuan pada waktu atau sebelum kejahatan itu dilakukan.
Peristiwa Pidana
Apabila bantuan diberikan setelah kejahatan itu dilakukan, maka orang tersebut melakukan perbuatan “sekongkol” atau “tadah” atau menyembunyikan orang yang melakukan kejahatan atau menghalang-halangi penyidikan.
Dalam membantu mengatakan bahwa unsur “sengaja” harus ada, sehingga orang yang secara kebetulan tidak mengetahui telah memberikan kesempatan, daya upaya, atau keterangan untuk melakukan kejahatan itu tidak dihukum.
“Niat” “mens rea” untuk melakukan kejahatan itu harus timbul dari orang yang diberi bantuan, kesempatan, daya upaya atau keterangan itu.
Jika niatnya itu timbul dari orang yang memberi bantuan sendiri, maka orang itu bersalah melakukan “membujuk melakukan” (uitlokking).
Sejalan dengan itu menurut Wirjono Prodjodikoro , dalam bukunya yang berjudul Asas-Asa Hukum Pidana di Indonesia (hal.123), mengutip pendapat Hazewinkel-Suringa, Hoge Raad (Belanda) menjelaskan dua syarat bagi adanya ikut melakukan tindak pidana, yaitu:
Kerja sama yang disadari antara para pelakunya,
Merupakan suatu kehendak bersama di antara mereka serta mereka harus bersama-sama melaksanakan kehendak itu.
Lebih lanjut, (hal.126-127) Wirjono dalam bukunya menjelaskan mengenai perbedaan bersama serta pembantuan atau membantu melakukan, menurut dia berdasarkan teori subjektivitas, dan untuk itu ada 2 (dua) ukuran yang digunakan yaitu;.
Wujud kesengajaan pelaku
Soal kehendak si pelaku benar-benar ikut melakukan tindak pidana atau hanya untuk memberikan bantuan; atau
Soal kehendak si pelaku benar-benar mencapai akibat yang merupakan unsur dari tindak pidana atau hanya ikut melakukan atau membantu apabila pelaku utama melakukannya.
Kepentingan dan Tujuan Pelaku
Apabila si pelaku ada kepentingan sendiri atau tujuan sendiri, atau hanya membantu untuk memenuhi kepentingan atau untuk mencapai tujuan dari pelaku utama.
Jadi jelas berdasarkan deskripsi diatas dapat diartikan terdapat perbedaan ikut serta dan pembantuan.
Dalam “turut serta melakukan” ada kerja sama yang disadari antara para pelaku dan mereka bersama-sama melaksanakan kehendak tersebut, para pelaku memiliki tujuan dalam melakukan tindak pidana tersebut.
Sedangkan dalam “membantu melakukan” atau “pembantuan”, kehendak dari orang yang membantu melakukan hanyalah untuk membantu pelaku utama mencapai tujuannya, tanpa memiliki tujuan sendiri.
Pembuat (Dader), Pelaku (Pleger) dan Turut Serta (Medepleger)
Perbuatan mengenai ikut melakukan dan membantu melakukan telah diatur dalam Pasal 55 ayat (1) dan (2) KUHP yang ‘lama’ (saat ini masih berlaku) serta UU Nomor 1 tahun 2023 KUHP Pasal 20 yang akan mulai berlaku 3 tahun dihitung sejak tanggal diundangkan yang berbunyi sebagai berikut:
Pasal 55 Pasal 55 KUHP Ayat 1:
Dipidana sebagai pelaku tindak pidana:
mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang ikut serta melakukan perbuatan; mereka yang dengan memberi atau Menjanjikan sesuatu dengan menyalahgunakan kekuatan atau martabat, dengan kekerasan, ancaman atau penyesatan, atau dengan memberi kesempatan, sarana atau keterangan, sengaja membujuk orang lain supaya melakukan perbuatan.
Isi Pasal 55 KUHP Ayat 2:
Terhadap penganjur, hanya perbuatan yang sengaja dianjurkan sajalah yang diperhitungkan, beserta akibat-akibatnya.
UU Nomor 1 Tahun 2023 tentang KUHP
Pasal 20 Setiap orang yang ditunjuk sebagai pelaku tindak pidana jika:
melakukan sendiri tindak pidana; melakukan tindak pidana dengan perantaraan alat atau menyuruh orang lain yang tidak dapat dipertanggung jawabkan; turut serta melakukan tindak pidana ; atau menggerakkan orang lain supaya melakukan tindak pidana dengan cara memberi atau menjanjikan sesuatu, menyalahgunakan kekuatan atau martabat, melakukan kekerasan, menggunakan ancaman kekerasan, melakukan penyergapan, atau dengan memberi kesempatan, sarana, atau keterangan.
Penjelasan Pasal 20
Yang dimaksud dengan “dengan perantaraan alat”, misalnya mengendalikan jarak jauh yang digunakan secara tidak langsung untuk melakukan tindak pidana. Dalam hal menyuruh melakukan, orang yang disuruh melakukan tindak pidana tidak dipidana karena tidak ada unsur kesalahan.
Bahwa berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
Pelaku (Pleger) merupakan orang yang melakukan sendiri perbuatan yang memenuhi rumusan delik dan dipandang paling bertanggung jawab atas kejahatan.
Menurut ilmu hukum pidana yang dimaksud dengan pelaku merupakan orang yang telah mewujudkan atau memenuhi semua unsur-unsur dari suatu tindak pidana sebagaimana unsur-unsur yang diatur dalam Undang-Undang.
Sedangkan Turut Serta (Medepleger) adalah mereka yang bekerja sama secara sadar dan bersama-sama secara fisik melakukan tindak pidana.
Yang dimaksud dengan “orang yang ikut melakukan” (medepleger).
“Turut melakukan” atau “secara bersama-sama melakukan” setidak-tidaknya harus ada dua orang yaitu;
orang yang melakukan (pleger) dan
orang yang ikut melakukan (mendpleger) peristiwa pidana.
Di sini dipastikan bahwa kedua orang itu sedikit-dikitnya semua melakukan perbuatan dengan kata lain melakukan peristiwa tindak pidana itu.
“Niat” “mens rea” untuk melakukan kejahatan itu harus timbul dari orang yang diberi bantuan, kesempatan, daya upaya atau keterangan itu.
Pertanyaan:
Dapatkan pelaku turut serta (Medepleger) di tuntut atau di vonis di pengadilan sementara Pelaku (Pleger) dan pelaku turut serta (Medepleger) bebas tanpa tuntutan hukum?
Kasus seperti ini masih marak terjadi di lembaga-lembaga penegak hukum di negeri ini, dimana oknum-oknum kepolisian, Kejaksaan dan Hakim diduga menjadi pelaku-pelakunya.***
Prosesi Tradisi Jamasan Pusaka Kalitanjung Digelar 1 Syawal
Banyumas, Trans-Cyber.id - Berbeda dari adat kebiasaan masyarakat pada umumnya yang melaksanakan jamasan pusaka setiap memasuki bulan Suro setiap tahunnya, tradisi jamasan Pusaka Masyarakat Adat Kalitanjung Desa Tambaknegara Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas digelar 1 Syawal yang menurut perhitungan Kalender Alip Rebo Wage (Aboge) jatuh pada Hari Minggu 23 April 2023. Menjamas pusaka peninggalan leluhur setiap 1 Syawal Aboge adalah suatu tradisi turun temurun yang sudah dilakukan oleh masyarakat penganut kejawen di Desa Tambaknegara Grumbul Kalitanjung ini.
Ketua 2 Paguyuban Kesepuhan Kejawen Kalitanjung Ki Pujo Kuato menjelaskan ritual pelaksananaan penjamasan pusaka Warga Kesepuhan Kejawen Kalitanjung dilaksanakan, setelah melalui beberapa prosesi sejak Sabtu malam tanggal 22 April 2023 dengan acara kirab mengarak Pusaka peninggalan leluhur dari rumah pusaka Bale malang menuju kekediaman Kepala Desa Tambaknegara yang diikuti ratusan Kyai dan Nyai kesepuhan kejawen bersama anak cucu yang semuanya mengenakan pakaian serba hitam.
“Selama kirab tidak diperkenankan bersuara yang dikenal tapa bisu serta seluruh lampu listrik yang dilewati rombongan kirab dimatikan, setelah sampai di kediaman Kepala Desa Tambaknegara Pusaka Tombak disemayamkan dilanjut dengan takbir hingga jam 3 dinihari,” katanya.
Ki Pujo Kuato menambahkan pada hari Minggu Wage 1 Syawal Aboge atau tanggal 23 april 2023 pagi dilanjutkan dengan selamatan makan bersama dengan masyarakat dengan bekal makanan yang ditempatkan dalam tenong tempat makanan yang terbuat dari anyaman bambu dikenal dengan nama sorog daharan disediakan oleh kesepuhan untuk masyarakat.
“Menjelang siang Pusaka kembali diarak di kembalikan ke Balemalang untuk di jamas bersama pusaka pusaka lain berupa keris, jubah dan sorban serta buku kuno dari daun lontar bertuliskan aksara jawa,” lanjut Ki Pujo.
Tanto Fermanto ketua Paguyuban Warga Keturunan Tionghoa (PWKT) Banyumas yang sengaja hadir menyaksikan prosesi dari hari Sabtu tanggal 22 sampai minggu tanggal 23 April 2023 melihat secara langsung prosesi budaya kirab, takbir hingga penjamasan takjub dengan masyarakat grumbul Kalitanjung yang masih sangat kuat mempertahankan tradisi budaya kejawen.
“Selain acara tradisi, kegiatan tersebut dapat menjadi suguhan wisata,” katanya.
ORARI Banyumas, 24 Jam Dukom Pada Posko Terpadu Idul Fitri 1.444 Hijriah
BANYUMAS, Trans-Cyber.id – ORARI Lokal Kabupaten Banyumas support dukungan komunikasi (Dukom) pqda posko terpadu selama arus mudik, perayaan idul fitri 1.444 Hijriah / 2023 Masehi dan arus balik di Wilayah kabupaten Banyumas Propinsi Jawa Tengah.
Dua anggota ORARI Banyumas yang sedang piket dukom sebagai operator Radio, pada pos induk di Alun-alun Purwokerto Eko (YG2BLB) dan Aziz (YG2BJP), ditemui awak media di lokasi, Senin (24/04/2023) jam 00:45 Wib, menyampaikan posko dukom ORARI didirikan denga tenda orange, berdampingan tenda Posko terpadu, di atas trotoar alun-alun sisi selatan, Jl Jenderal Sudirman Purwokerto, dari tanggal 18 April – 01 Mei 2023.
Aziz (YG2BJP), juga menjelaskan fasilitas sarana komunikasi yang terpasang, Radio HF dan VHF, untuk berkomunikasi dengan posko lain yang ada diwilayah Banyumas, mengenai informasi arus mudik dan arus balik serta kamtibmas selama perayaan idul fitri, kata Aziz.
“Membantu Masyarakat umum dan update informasi terkini situasi dan kondisi di wilayah Banyumas, rutin dilaporkan kepada posko terpadu (induk), juga ke ORARI Daerah Jawa Tengah disemarang, setiap jam 09:00 wib dan jam 21:00 wib melalui frekuensi amatir radio,” jelasnya
Dikesempatan itu, aktifis photographer ORARI, Wawan (YC2NET), menambahkan semua petugas piket operator radio selama dukom, secara sukarela mengisi jadwal waktu bertugas secara bergantian selama 12 jam sekali sehingga posko dukom ORARI selama 24 jam selalu ada anggota ORARI yang standby dan bertugas , kata Wawan.
“Terima kasih untuk pengurus dan anggota ORARI, juga semua pihak yang terlibat ikut mensukseskan tugas dukum yangbmulia ini”, ungkap Wawan.
Sebelumnya Eko (YG2BLB), menjelaskan Posko dukom ORARI Lokal Kabupaten Banyumas selain di titik Alun-alun Purwokerto, juga wilayah Ajibarang, Sokaraja, Banyumas, dan beberapa titik lainya, ratusan anggota ORARI terkibat bertugas secara sukarela. kata Eko.
“Bentuk kontribusi ORARI untuk masyarakat, untuk Pemerintah Daerah Banyumas dan jajaranya , serta untuk Forkompinda Banyumas, semoga bermantaaf”, pungkas Eko.
BANYUMAS, Trans-Cyber.id – Badan Pimpinan Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPC PHRI) Kabupaten Banyumas, Siagakan Posko Informasi dibidang kepariwisataan, perhotelan, restoran dan rumah makan yang ada di Wilayah Kabupaten Banyumas
Ketua bidang hukum BPC PHRI Kabupaten Banyumas Andri Susanto, ditemui awak media di lokasi, minggu (23/04/2023) siang, menyampaikan posko informasi PHRI didirikan secara mandiri, di halaman Rumah Makan Pringsewu Baturaden angota PHRI, dari tanggal 22 – 28 April 2023, berjarak 50 m dari posko TNI dan Polri di Baturaden
Andri juga menjelaskan berbagai fasilitas kami siapkan, informasi hotel, pariwisata, restoran, rumah makan yang ada di kabupaten Banyumas, P3K, ambulance, snack, kopi, tempat istirahat sesaat, mck dan tempat ibadah. kata Andri
“Membantu Masyarakat umum dan Wisatawan dari luar kota akan dilayani oleh anggota PHRI yang bertugas sukarelaan, dan bisa berkesan karena Banyumas ramah, ngangeni lan mbetahi,” jelasnya
Dikesempat itu unsur bendahara PHRI Wahyu Suren, menambahkan semua pembiayaan mulai dari pendirian, operasiol dan fasilitas bersifat mandiri suport dari anggota PHRI Banyumas dan KAS PHRI, kata Wahyu.
“Terima kasih untuk semua pengurus dan anggota PHRI, Pringsewu Baturaden, Java Heritage Hotel, Gereen Valey Hotel, Warung Suren, Putri Gunung, Bebek Encus, Wisata Germanggis dan yang lainnya”, ungkap Wahyu.
“Ke depannya pengurus BPC PHRI Banyumas, akan mengagendakan posko informasi PHRI menjadi tradisi rutin seperti ini, tidak hanya pada saat hari raya keagamaan, juga pada event lainya, sebagai bentuk kontribusi organisasi PHRI untuk warga masyarakat umum, semoga bermantaaf. pungkas Wahyu Suren.
Sempurnakan Perayaan Hari Raya Idul Fitri Dengan Delapan Kesunahan
BANYUMAS, Trans-Cyber.id – Momen Idul Fitri sudah sangat terasa, setelah sidang itsbat usai terlaksana. Langit luruh bersama desir angin yang mengantarkan keceriaan. Kebahagiaan memancar dari setiap Muslim yang akan merayakan hari kemenangan.
Idul Fitri menjadi hari yang dinanti oleh segenap umat muslim. Idul Fitri selayaknya disambut dengan suka cita. Menyambut dengan kebahagiaan lahir batin. Menata batin dengan bening, menata jiwa dengan ceria, sekaligus menata diri guna menyempurnakan hari kemenangan.
Untuk menyempurnakan momen Idul Fitri, ada kesunahan-kesunahan yang layak untuk menambah rasa kebahagiaan saat momen hari kemenangan. Adapun kesunahan-kesunahan tersebut yaitu :
Pertama, mengakhirkan pelaksanaan salat Idul Fitri. Mengapa shalat Idul Fitri sunnah diakhirkan? Karena memberi kesempatan dan keleluasaan bagi muzakki (orang yang berzakat) untuk mengeluarkan dan mendistribusikan zakat fitrahnya kepada 8 asnaf, yaitu: fakir, miskin, amil zakat, muallaf, hamba sahaya, gharim, sabilillah dan ibnu sabil.
Selain itu, disunnahkan pula melaksanakan salat Idul Fitri saat matahari terbit dan tingginya kurang lebih 1 tombak. Ukuran 1 tombak, kurang lebih 2,5 meter, 7 hasta (dzira’) pandangan mata jarak dekat. (Kitab Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu, Juz 1, hal. 593-594).
Dalam Kitab At-Taqrirat As Sadidah dijelaskan, bahwa qadra rumhin (1 tombak), jika dikonversi dalam ukuran jam, kurang lebih 16 menit, atau setara 4 derajat, setelah matahari terbit. Contoh; matahari terbit pukul 06:00 pagi, maka waktu dhuha 16 menit kemudian, yaitu pukul 06.16 menit. (At-Taqrirat As Sadidah, Juz 1, hal. 192).
Kedua, Salat Idul Fitri dilaksanakan di Masjid. Jika masjid yang digunakan untuk pelaksanaan salat Idul Fitri sudah tidak mampu menampung jumlah jamaah yang biasanya membludak, maka salat Idul Fitri boleh dilaksanakan di tempat lainnya. Contohnya, mushala dan tanah lapang.
Meski demikian, pelaksanaan salat Idul Fitri yang paling utama (afdhal) dilaksanakan di masjid. Alasannya, karena masjid adalah sebaik-baiknya, semulia-mulianya dan sebersih-bersihnya tempat. Demikian keterangan Syaikh Kamaluddin al-Damiri, dalam kitab al-Najm al-Wahhaj, juz 6, hal. 456.
Ketiga, menghidupkan malam hari raya Idul Fitri dengan beribadah. Berbagai ragam cara untuk menghidupkan malam hari raya Idul Fitri. Seperti membaca Al-Quran, salawat, takbir, tasbih, tahmid, salat sunnah, beramal saleh, dan doa-doa baik lainnya. Termasuk juga, menghidupkan malam hari raya Idul Fitri dengan melaksanakan salat isya dan salat subuh berjamaah.
Ibnu majah berkata: “Barangsiapa menghidupkan malam hari raya Idul Fitri dan Idul Adha semata-mata karena Allah, maka hatinya tidak mati di hari matinya beberapa hati”. (Ibnu Majah, No. 1782).
Imam Asbahani berkata: “Barangsiapa yang menghidupkan 5 malam, wajib baginya masuk Surga. Yaitu, malam tarwiyah, malam arafah, malam Idul fitri, malam Idul Adha dan nisfu Sya’ban”. (hadis ini riwayat dari Muadz bin Jabal).
Imam At-Thabrani berkata: “Barangsiapa menghidupkan malam hari raya Idul Fitri dan malam hari raya Idul Adha, hatinya tidak mati di hari matinya beberapa hati”. (HR. Imam At Tabrani: 152).
Keempat, mandi. Mandi dalam rangka menyambut Idul Fitri bisa dimulai pertengahan malam. Akan tetapi, jika tidak mampu, boleh mandi setelah terbit fajar. Bahkan wanita yang tengah haid atau nifas boleh melakukan mandi Idul Fitri (Syekh Sulaiman al-Bujairimi, Tuhfah al-Habib ‘Ala Syarh al-Khathib, juz 1, hal. 252).
Kelima, memakai minyak wangi dan wangi-wangian. Sangat dianjurkan untuk menyambut Idul Fitri dengan kebahagiaan lahir dan batin. Wujud secara lahir bisa ditunjukkan dengan memakai pakaian yang baru. Maka dari itu, menyiapkan pakaian yang baru saat lebaran menemukan tujuan logisnya. Tidak lupa, sekaligus memakai wewangian. Ini juga sunah dilakukan bagi yang tidak melaksanakan salat Idul Fitri.
Keenam, berjalan ke tempat salat Idul Fitri dengan jalan kaki. Adapun pulangnya melewati jalan yang berbeda. Hal tersebut bertujuan semata-mata untuk mendapat keberkahan/ pahala ibadah. Berjalan kaki ke tempat salat, pada sisi lain juga bertujuan untuk meramaikan masjid yang dekat dari rumah/ lingkungan tempat tinggal.
Ketujuh, berangkat lebih pagi/ awal ke tempat shalat Idul Fitri. Tentunya, pelaksanaan salat Idul Fitri memancing ghirah tinggi bagi siapapun untuk berduyun-duyun melaksanakan salat Idul Fitri. Umumnya, setiap muslim tidak ingin mengesampingkan momen salat Idul Fitri yang jatuh satu tahun sekali. Maka dari itu, berlomba-lomba untuk datang lebih awal menjadi kesunahan. Selain itu, agar masih ada kesempatan untuk bertakbir, tahmid, tasbih sekaligus memperbanyak doa ketika sampai di masjid.
Kedelapan, sarapan dengan kurma. Jika masih tersedia kurma, hendaklah makan kurma dalam jumlah ganjil. Jka tidak ada, dianjurkan untuk makan lebih dahulu sebelum berangkat ke masjid untuk salat Idul Fitri.
Waba’du, itulah beberapa kesunahan ketika hendak melaksanakan salat Idul Fitri. Kesunahan yang mudah untuk dilakukan.
Semoga dengan kesunahan-kesunahan tersebut, dapat menyempurnakan perayaan hari kemenangan. Wallahu’alam bis showab. Semoga bermanfaat.
Sumber : Gus Muhammad Sa’dullah (Gus Sa’dun), Pengasuh, Pengajar di Ponpes Ath Thohiriyyah, Parakanonje, Kedungbanteng, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, dan Founder Samawi, Kepada awak media melalui japri whatsapp, Jum’at (21/04/2023) malam.