Pelayanan Nasabah BRI Cabang Jakarta Tanjung Priok di Bebankan ke Security?

Jalan Yos Sudarso, No. 1 Rawa Badak Utara, Tanjung Priok Senin, 30/12/2024 (Foto : tc media)
Jakarta, trans-cyber.id, – Ada pemandangan yang sudah lazim terjadi di beberapa bank di Indonesia yang luput dari perhatian nasabah selaku sekali debitur (pemilik uang, atau agunan, deposito, simpanan dan lainnya).
Pemandangan ini pasti anda pernah rasakan sebagai debitur baik secara langsung atau tidak langsung, seperti di Kantor BRI cabang Jakarta Tanjung Priok misalnya. Semua nasabah yang datang ke BRI setempat pelayanannya mayoritas di jalankan Security Bank.
Dari informasi yang didapat, pelayanan Bank Rakyat Indonesia Cabang Jakarta Tanjung Priok dibuka sekira pukul 8.30 Wib setiap hari kerja. Security selaku petugas dipastikan sudah standby lebih awal.
“Pelayanan mulai buka pukul 8.30 pagi pak” kata seorang security yang berjaga di pintu masuk bank” Senin, (30/12/2024).
Saat masuk kedalam kantor (BRI-red) di ruangan utama tampak terlihat 10 meja pelayanan nasabah. Dimans setiap nasabah yang masuk langsung di sambut security sembari menayakan keperluan.
Sekilas security tampak mengarahkan nasabah, namun terdapat dua meja pelayanan di sisi kiri dan sisi kanan terlihat dijaga security. Tidak sekedar berjaga, tetapi security juga bisa menolak atau menerima suatu pelayanan terkait keperluan nasabah.
Menurut salah satu security, penolakan itu bisa dilakukan karena arahan (diajari-red) oleh oknum pegawai bank. Sudah tidak bisa print, lewat ini (sejenis mesin print-red) yang dijaga security, tidak bisa harus orang yang bersangkutan langsung” kata security menolak pelayanan yang di mohon nasabah, (Senin, 30/12/2024).
Di setiap meja pelayanan terlihat ada pegawai-pegawai bank duduk berhadapan dengan beberapa nasabah memberikan pelayanan.
Lagi-lagi kepada security, nasabah menanyakan terkait print out rekening koran, ia mengatakan tidak bisa dan harus yang bersangkutan langsung. Lebih lanjut nasabah bertanya. Siapa yang bilang tidak bisa,kita diarahkan begitu, kata security yang berjaga.
Karena penasaran, nasabah mencoba memasuki salah satu ruangan untuk sekedar menanyakan langsung ke pegawai di dalam, seorang pegawai keluar dan lagi-lagi menemui security yang bertugas.
Security yang bertugas tampak kebingungan dan merasa tidak nyaman, lalu karena didesak, security mencoba menenangkan nasabah.
“Tolong tunggu pak, supervisor kita masih di kamar mandi, boleh duduk, kata nasabah sambilemgarahkan. Tidak sampai 10 menit kemudian datang seorang pegawai berkaca mata tampak menghampiri nasabah dan berkata.
“Apa yang bisa dibantu pak, saat nasabah menjelaskan terkait print out tabungan, laki-laki berkaca mata yang diduga sebagai supervisor itu, awalnya menolak karena alasan atas nama pemilik rekening tidak bisa hadir dan di kuasakan.
Setelah di jelaskan lebih lanjut, pegawai BRI itu mulai merespons dan meminta legalitas pemohon.
Peristiwa ini memperlihatkan kinerja BRI selaku Bank Negara jauh dari kata profesional dalam melayani nasabah. Hal-hal seperti ini sudah seharusnya di evaluasi secara serius, apalagi tidak tersedianya SDM yang profesional dalam melayani nasabah. Diyakini akan membuat nasabah kecewa dan secara perlahan-lahan meninggalkan BRI sebagai mitra usaha atau bisnis.
Sepanjang pemantauan dari pukul 9:30 wib, 85% pelayanan nasabah yang hadir di bebankan kepa security yang erjaga. Di pintu masuk terdapat 3 (tiga) security berpakaian dinas tampak sibuk melayani nasabah yang datang.
Pelayanan nasabah BRI yang melibatkan security tidak seharusnya terjadi, karena security bekerja sebagai pengaman dan memastikan keadaan dan kondisi bank berjalan sebagaimana mestinya. Terutama nasabah bank harus mendapatkan pelayanan yang prima.
Kasian security, bekerja di luar tugas pokoknya, lalu diajari dengan SOP yang tidak sesuai dengan pelayanan per-bankan terhadap nasabah. Sebagaimana seorang security menjelaskan ini tidak bisa, harus ini, harus itu. Dia (security-red) benar-benar dimanfaatkan, yang kerjanya pengaman diajari menyampaikan hal-hal penolakan secara konyol terhadap nasabah. Miris ini BUMN
Kepada jajaran pimpinan Cabang Jakarta Tanjung Priok, kondisi pelayanan ini sudah seharusnya di evaluasi, jangan menghadapi nasabah yang adalah tuan kalian, diserahkan secara mentah-mentah ke security. Sampai kapan kinerja bank Negara ini bisa lebih baik? Jangan-jangan security yang kalian pekerjakan digaji tidak sesuai stadar minimum pengupahan? Tamah repot lagi deh, kata salah seorang pengunjung.
(tc.media)