Mampukah Walikota Hendra Hidayat Meng-Adsminitrator Jakut?

Walikota Jakarta Utara, Hendra Hidayat (Sumber : Berita Jakarta)
JAKATA, trans-cyber.id, — Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Pramono Anung telah secara resmi melantik Hendra Hidayat sebagai Wali Kota Jakarta Utara di Balai Agung Jakarta, Rabu 7 Mei 2025 lalu.
Pelantikan dan pengangkatan jabatan di kalangan pemerintahan merupakan hal yang biasa bagi masyarakat Jakarta Utara. Namun bagi sosok Walikota yang baru dilantik pastilah sebuah pencapaian yang sangat besar.
Tapi jangan lupa dibalik pelantikan dang pengangkat jabatan itu ada beban dan tanggung jawab yang sangat besar, baik terhadap pimpinan terlebih-lebih terhadap masyarakat utamanya. Dilantiknya Hendra Hidayat sebagai pejabat admintrator di Kota Adminitrasi Jakarta Utara memunculkan pertanyaan besar, “mampukah Hendra Hidayat Meng-administasi Kota Jakarta Utara?”
Berkaca dari hasil kinerja walikota – walikota pendahulunya secara umumnya tidak ada yang menonjol selain daripada menonjolkan jabatan, wewenang dan level posisi ditambah gaji, fasilitas dan tunjangan yang diterima yang bersangkutan.
Lalu bagaimana dengan program dan pencapaian kerjanya ? Secara optimis menyatakan pesimis Hendra Hidayat tidak dapat diharapkan membuat lebih baik dari sebelum-sebelumnya.
Hal itu disebabkan tidak adanya standarisasi kerja yang jelas dan kongkrit untuk mendorong tujuan pemerintahan yang lebih baik ditambah perilaku kerja yang bersifat pasif dan hanya menunggu perintah dan prosedur-prosedur formal lalu pulang dengan waktu yang ditetapkan.
Seperti biasa, secara umum kegiatan dan pekerjaan pejabat teras dari tahun ketahun hanya konsisten pada rutinitas rapat-rapat belaka sehingga kepentingan rakyat yang mendesak dan real sama sekali tidak efektif.
Pada akhirnya semua hanya selesai diatas kertas yang memupuk lalu di dijadikan sebagai laporan dan di beritakan diberbagai laman media sosial dan pemberitaan media.
Masyarakat dan Lingkungan Kota Jakarta Utara
Wilayah kota administrasi Jakarta Utara merupakan kota bisnis dan Jasa paling strategis dan menjanjikan dibanding kota-kota lainnya di daerah khusus Jakarta. Memiliki perputaran bisnis dan perekonomian yang sangat tinggi, namun hal itu berbanding terbalik dengan tata ruang kota dan kemiskinan warganya.
Kehidupan perekonomian warganya yang dominan hidup dibawah garis kemiskinan merata disetiap wilayah, pemukiman yang padat dan kumuh serta padat penduduk menjadi pemandangan disemua wilayah membuat tata ruang kota serasa tidak ramah lingkungan.
Itu merupakan fakta yang tidak terbantahkan sekaligus menjadi alasan bahwa dilantiknya Hendra Hidayat sebagai Walikota dipastikan tidak dapat memberikan manfaat atau perubahan yang signifikan bagi kelangsungan hidup yang lebih masyarakat Jakarta Utara.
Selain daripada pencapaian kerja yang rendah, perilaku asal bapak senang (ABS) masih bukti pekerjaan yang paling diunggulkan dikalangan ASN ketimbang melayani masyarakat. Kebiasaan itu sudah menjadi karakter dan perilaku yang permanen konflik of intres kemampuan untuk merubah perilaku dan prinsip kerja jauh daripada yang semestinya.
Logika sederhananya besaran uang atau anggaran yang dibelanjakan tidak sebanding dengan hasil yang dicapai secara otomatis terdampak terhadap pertanggung jawaban yang sangat rendah pula. Jadi program dan tujuan kinerja yang dihasilkan pemerintah mustahil untuk dicapai.
Kesejahteraan masyarakat sebagai tujuan program kerja pemerintah hanya menjadi selogan dari tahun ketahun, laporan pertanggungjawaban keuangan terus meningkat secara signifikan di meja-meja arsip untuk dipertanggung jawabkan.
Pejabat sibuk dengan laporan angka-angka proyek yang nilainya terus meningkat dan pantastis yang berdasarkan beberapa kasus tak arang disalahgunakan oleh oknum-oknum pejabat untuk memperkaya diri dan berujung pada praktek-praktek korupsi.
Kehadiran Hendra Hidayat sebagai Walikota yang diharapkan mampu melaksanakan tata kelola adminstrasi yang baik dipastikan sama dengan walikota pendahulunya tidak ada perubahan mendasar.
Secara khusus disektor-sektor pelayanan publik disemua tingkat pelayanan tetap tidak dapat diharapkan untuk memberikan perubahan seperti harapan masyarakat.
Walaupun sisitim hukum dan administrasi sudah secara kongkrit mengatur, namun berkaca pada sifat dan perilaku kerja pemerintah kota jakarta Utara selama ini cenderung tidak dapat berjalan efektif dan baik dalam mewujudkan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik.
Apakah gambaran ini terlihat di benak walikota Hendra Hidayat ? Kemungkinan besar tidak karena dia pasti lebih sibuk merayakan posisi jabatannya dengan cara menuruti kekuasaan karena semua sudah dilengkapi dengan fasilitas, gaji, tunjangan dan lain-lain yang dikumpulkan dari keringat, debu serta asinya air laut Jakarta Utara.
(AA)

