Insiden Korban Kerusuhan Bertambah, Presiden RI Mengambil Langkah Tegas
Insiden Korban Kerusuhan Bertambah, Presiden RI Mengambil Langkah Tegas

MALANG, Trans-Cyber – Korban Meninggal Dunia paska insiden pertandingan sepak bola Arema FC (Malang) melawan Persebaya (Surabaya), tercatat saat ini menjadi 187 orang.
Korban yang meninggal tersebut diantaranya dari pendukung Arema dan polisi selaku pengamanan pertandingan.
Meski begitu, para ahli, seperti tim kedokteran, menduga bahwa kebanyakan yang meninggal karena terkena racun gas air mata. Sehingga dikhawatirkan korban akan terus bertambah sebab masih ada ratusan lagi korban yang mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Malang.
Dalam regulasi yang diberlakukan oleh FIFA tentang Stadium Safety and Security, pada pasal 19 dijelaskan bahwa penggunaan gas air mata dan senjata api dilarang untuk mengamankan stadium.
Oleh sebab itu Presiden Republik Indonesia Ir.H.Joko Widodo meminta kepada Polri khususnya bahwa kasus ini harus diusut hingga tuntas, entah dari pihak suporter ataupun pihak kepolisian yang menggunakan regulasi keamanan yang tidak berstandar FIFA.
Adapun kronologis kejadian berawal setelah wasit mengakhiri laga dengan skor kemenangan 2-3 bagi kemenangan Tim tamu Persebaya (Surabaya), tak lama kemudian para suporter Arema tidak terima dengan kekalahan tersebut, mereka lalu langsung turun ke lapangan dan membakar mobil polisi serta merusak benda-benda yang ada di stadion.
Sebagai bentuk pencegahan, aparat yang terdiri dari gabungan Polisi dan TNI pun turun tangan untuk mengamankan suporter. Semakin lama kemarahan para suporter tak terkendali, dan penonton mulai melemparkan benda – benda ke lapangan.
Untuk meredakan kemarahan pendukung Arema FC (Aremania), polisi melepaskan tembakan gas air mata. Karena tembakan tersebut, suporter mencoba menghindar dan terjadi kepanikan hingga situasi semakin tak terkendali.
Banyak dari penonton yang sesak napas akibat menghirup gas air mata. Selain itu, banyak pula yang terinjak-injak sesama penonton lain yang berusaha menyelamatkan diri.
Tragedi Kanjuruhan ini pun mengakibatkan dua kendaraan polisi rusak, salah satunya dibakar. Fasilitas lain di stadion dan dilaporkan juga turut dibakar.
Bukan hanya di dalam, kerusuhan juga merembet hingga ke luar stadion. Total sebanyak delapan kendaraan kepolisian dirusak. Tidak hanya itu, para pemain Persebaya (Surabaya) bahkan tertahan hingga satu jam di dalam kendaraan taktis polisi.
Sekira pukul 04.00 WIB Minggu (2/10) pagi, Polda Jawa Timur mengadakan konferensi pers terkait tragedi Kanjuruhan yang bertempat di Mapolres Malang. Dari 127 orang yang tewas dua di antaranya adalah polisi, serta 180 mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Malang.
Akibat kejadian ini Komdis PSSI memberikan hukuman pada Arema FC yaitu di larang menjadi tuan rumah selama Liga 1 2022/2023. Selain itu Presiden Republik Indonesia Ir.H.Joko Widodo juga menghentikan sementara seluruh pertandingan BRI Liga 1 Indonesia 2022 – 2023 hingga permasalahan ini dapat diusut dengan tuntas. (So)