Bantuan Pemerintah Diduga Banyak Salah Sasaran, Warga Pemilik Ruko Mewah Terima Bansos
Bantuan Pemerintah Diduga banyak Salah Sasaran, Warga Pemilik Ruko Mewah Terima Bansos

PEMALANG, Trans-Cyber.id, – Pemerintah mengklaim telah mendistribusikan berbagai program bantuan sosial kemasyarakat yang kurang mampu, salah satu bentuk program pemerintah yang dimaksud adalah Program Keluarga Harapan/ Bantuan pangan non-tunai (PKH/BPNT).
Diberbagai pemberitaan, pemerintah mengklaim program bantuan sosial kepada masyarakat kurang mampu itu disebut-sebut sudah didistribusikan dengan tepat sasaran.
Secara tiba-tiba video beredar di media sosial twitter rumah toko (ruko) megah milik seorang warga di Pemalang beredar dimedia sosial dan disebut-sebut terdaftar sebagai penerima Program Keluarga Harapan/Bantuan Pangan Non-Tunai (PKH/BPNT).
Video tersebut diketahui diunggah dimedia sosial akun twitter @hengky_kik pada Kamis (29/9/2022), “Kok iso yaa, piyee ikih @anakdesaid,” tulis sang pemilik akun dengan kesan menyindir.
Berdasarkan informasi, ruko megah milik warga Kabupaten Pemalang itu dijadikan sebagai toko kelontong megah lalu di cap sebagai “Keluarga Sangat Miskin/Prasejahtera penerima PKH/BPNT”
Kepada wartawan Kepala Desa Bulakan Sigit Pujiono, membenarkan bahwa rumah toko megah yang ada dalam unggahan tersebut merupakan rumah salah satu warganya di Dukuh Karang RT 02 RW 08.
“Rumah itu sudah dinilai layak atau sudah mampu, sebelum penandaan (minggu kemarin) kita berupaya meminta supaya yang bersangkutan membuat surat mundur dari penerima BPNT, tapi tidak mau, ya akhirnya temboknya dicap,” terangnya.
Sigit mengungkapkan, kasus ini hanyalah satu dari sekian banyak penerima manfaat di Desa Bulakan yang sudah masuk kategori mampu secara ekonomi, tetapi tidak mau mengundurkan diri.
“Tapi, ya banyak juga yang sadar dan mengundurkan diri. Besok dari Dinas Sosial sama pendamping PKH juga akan turun untuk menangani masalah itu,” tandasnya.
Kepala Desa Bulakan Sigit Pujiono mengatakan ada banyak yang sadar dan mengundurkan diri sebagai penerima program PKH. Hal ini memperlihatkan diduga pendistribusian program-program pemerintah banyak yang tidak tepat sasaran.
Kasus yang berbeda dijumpai di Sumatera Utara terkhusus beberapa desa di kabupaten Humbang Hasundutan, penerima program bantuan sosial dari pemerintah justru didominasi keluarga – keluarga muda, sementara orang-orang tua yang dianggap lebih layak menerima justru tidak menerima sama sekali. (Tim)