Misteri Bharada E dan Matinya CCTV di Rumah Dinas Jenderal
Jakarta. trans-cyber.id. peristiwa baku tembak dua anggota Polri di rumah dinas pejabat utama di Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel), pada Jumat (8/7) lalu Kepolisian RI tidak henti-hentinya memberikan keterangan kepublik.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto, melalui keterangan persnya pada Selasa (12/7), menyebutkan lokasi kejadian merupakan rumah singgah keluarga Irjen Ferdy Sambo untuk isolasi setelah pulang dari luar kota.
“Jadi, selama pandemi Covid-19, rumah tersebut dipakai oleh keluarga untuk melakukan isolasi mandiri,” kata Kombes Budhi, di Jakarta Selatan Selasa (12/7).
Lebih lanjut Budhi mengatakan, “apabila anggota keluarga Irjen Ferdy Sambo baru pulang dari luar kota biasanya melakukan tes PCR dan mengisolasi diri di rumah tersebut sembari menunggu hasil tes PCR”.
Semua CCTV Mati
Lebih lanjut perwira menengah itu mengatakan bahwa “Semua kamera CCTV di rumah singgah milik Irjen Ferdy Sambo tersebut, rusak.” terkait kerusakan yang dimaksud Kombes Budhi tidak menjelaskan secara rinci berapa jumlah CCTV di rumah singgah petinggi polri itu.
“Kami juga mendapatkan bahwa di rumah tersebut memang kebetulan CCTV-nya rusak sejak dua minggu lalu, sehingga tidak dapat kami dapatkan,” ucap Budhi lagi
Karena itu, pengusutan dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir Yosua dan pengungkapan tindak pidana untuk menjerat Bharada E, membutuhkan alat bukti lain lewat metode scientific crime investigation.
“Tentunya kami tidak berhenti sampai di situ. Secara scientific crime investigation kami berusaha untuk mengungkap, membuat terang peristiwa ini dengan mencari alat bukti lain secara scientific,” kata Budhi menjelaskan.
“Yang bisa membuktikan petunjuk adanya proses atau orang-orang yang mungkin berada di rumah tersebut,” ujar Budhi meyakinkan.
Misteri Bharada E
Di telusuri dari berbagai pemberitaan diberbagai media, sampai saat ini sosok Bharada E belum pernah terungkap kepublik.
Bila dihubungkan dengan pernyataan Kapolres Jakarta Selatan yang menyatakan “Semua kamera CCTV di rumah singgah milik Irjen Ferdy Sambo tersebut, rusak.” keberadaan Bharada E semakin mengundang penasaran publik.
Dari pihak kepolisian menyatakan Bharada E sedang diamankan oleh pihak kepolisian untuk dilakukan proses pemeriksaan, namun lagi-lagi polisi belum menemukan alat bukti kuat untuk menetapkan Bharada E sebagai tersangka.
Bagaimana langkah-langkah kepolisian dalam mengungkap kasus ini masih ditunggu – tunggu oleh masyarakat.
Di Sorot Presiden Joko Widodo
Disela-sela kunjungan kerjanya kedaerah, Presiden Joko Widodo terhadap peristiwa baku tembak dua anggota Polri di rumah dinas untuk di proses secara hukum.
Senada dengan itu, keluarga Brigadir Yosua selaku pihak korban juga meminta kepada Kapolri Jenderal Listio Sigit Prabowo untuk mengungkap kasus ini secara tuntas.
Sikap Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Terhadap kasus baku tembak antara anggota polri yang terjadi di rumah Kadiv Propam Polri itu, Kapolri Jenderal Listio Sigit Prabowo telah membentuk tim khusus untuk mengusut kasus polisi tembak polisi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo itu.
Kapolri Bentuk Tim Dipimpin Wakapolri Usut Baku Tembak di Rumah Ferdy Sambo
Selain itu, Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Kabaintelkam Komjen Ahmad Dofiri, hingga As SDM Polri Irjen Wahyu Widada juga akan masuk di dalam tim khusus mengusut kasus polisi tembak polisi ini.
Penjelasan ini disampaikan Jenderal Sigit di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022). Sigit berharap kasus ini bisa ditangani dengan transparan dan akuntabel.
Dalam hal ini, Sigit mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Komnas HAM serta Kompolnas. Diketahui, penembakan itu terjadi di rumah Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7) pukul 17.00 WIB antara Brigadir J dan Bharada E. Brigadir J tewas dalam baku tembak ini. (Red)